Pilih Bahasa :

Selasa, 11 Juli 2023

7 Hal yang Harus Dilepaskan demi Hidup yang Lebih Bahagia



Jika kamu mampu melepaskan 1-2 hal saja dari ulasan berikut ini, maka kamu pasti sudah cukup bisa untuk menjalani hidup yang lebih bahagia.

"Dulu saya berpikir jika saya memiliki lemari yang lebih besar atau lebih banyak lemari dapur, saya akan lebih bahagia."

"Biasanya, dalam hal menjalani hidup yang lebih bahagia, kita percaya bahwa kita membutuhkan lebih banyak."

"Hal ini mungkin termasuk mendapatkan penghasilan lebih, memiliki rumah yang lebih besar, atau berpartisipasi dalam lebih banyak kegiatan."

Demikian ungkap Courtney Carver saat mengawali ulasannya di laman Bemorewithless.com, tentang hal-hal yang harus dilepas untuk mencapai kebahagiaan yang lebih besar.

Courtney Carver dikenal dengan blognya "Be More with Less" yang dibuat pada tahun 2010, dan kini dia menjadi salah satu blogger top di dunia untuk tema minimalis.

Dia mengatakan, meskipun beberapa hal yang dia sebut dapat berkontribusi pada kebahagiaan, namun mengurangi hal-hal yang berkontribusi negatif berpotensi membuat leih bahagia.

Apalagi jika dibandingkan dengan pemikiran untuk terus-menerus mencoba menambahkan lebih banyak hal atau harapan apapun.

7 hal yang harus dilepaskan untuk hidup yang lebih bahagia

Ketika kita melihat daftar di bawah ini, tanyakan pada diri sendiri hal mana yang membuat kita tidak merasa bahagia.

Saat sudah mendapat jawaban, maka hal itulah yang menjadi pilihan terbaik yang harus kita lepaskan lebih dulu.

1. Membandingkan diri dengan orang lain

Kita mungkin merasa sangat puas dan bahagia dengan sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, sampai kita membandingkan dengan pencapaian orang lain.

Kita mungkin membandingkannya dengan sesuatu yang dibagikan seseorang di Instagram atau cerita lain yang kita dengar.

Kita mungkin membandingkannya dengan sesuatu yang kita miliki sebelumnya atau yang kita pikir akan kita miliki di masa depan.

Seperti kata pepatah, perbandingan adalah pencuri kebahagiaan.

Akan selalu ada keadaan yang lebih baik (atau lebih buruk) untuk dibandingkan, namun hal ini jarang sekali mengubah situasi kita.

Membandingkan hanya akan mengubah perasaan kita terhadap situasi yang ada.

2. Mencoba mengubah apa yang sudah terjadi

Penyesalan dipicu oleh upaya mengenang kembali dan mencoba mengubah masa lalu.

Rasa sakit di masa lalu dapat membantu kita mengambil keputusan untuk melangkah maju.

Namun menghabiskan waktu membayangkan bagaimana jadinya jika kita melakukan sesuatu secara berbeda hanya akan membuat kita tidak merasa lebih baik sekarang.

Kita akan terus menerus kehilangan potensi kegembiraan saat ini dengan melihat ke belakang dan mengharapkan hasil yang lebih baik.

Mungkin inilah saatnya untuk melangkah maju.

Jika mencoba mengulang masa lalu telah menjadi kebiasaan, cobalah luangkan waktu beberapa menit setiap hari untuk merenung melalui jurnal.

Keluarkan dari pikiran dan tuliskan.

Sebelum mengakhiri sesi jurnal, tulislah 1-2 kalimat tentang sesuatu yang terjadi dengan benar yang membuat kita tersenyum. Kembalilah ke hari ini.

3. Menginginkan sesuatu untuk orang lain

Tentu saja kita menginginkan yang terbaik untuk orang yang kita cintai.

Tetapi, ketika kita mulai menginginkan sesuatu untuk orang lain lebih dari yang dia inginkan untuk diri dia sendiri, hal ini akan menghalangi kebahagiaan kita.

Lihatlah situasi ini dengan mata yang segar. Apakah kita memaksakan apa yang kita inginkan untuk seseorang ketika dia tidak tertarik.

Apakah kita menetapkan tujuan atau harapan untuk orang lain dalam hidup kita ketika dia berhak melakukannya untuk dirinya sendiri.

Ketika kita bisa melepaskan keinginan ini, hubungan kita akan membaik, termasuk hubungan dengan diri sendiri.

Merasa kesal atau khawatir dengan orang yang tidak melakukan apa yang kita pikir terbaik untuk dilakukan, akan membuat kita semakin frustasi dan kurang bahagia.

4. Mengkhawatirkan hal-hal yang berada di luar kendali

Ini mungkin yang paling sulit dari semuanya, dan ketika kita melepaskannya, hal ini akan memberi kita kebahagiaan yang berlimpah.

Stres yang kita bawa karena mengkhawatirkan hal-hal yang tidak dapat kita ubah, hal-hal yang tidak dapat kira kendalikan, cuma akan membebani hidup.

Namun, ini bukan berarti kita menyerah pada hal-hal yang kita pedulikan.

Sebaliknya, ini berarti memperhatikan kekhawatiran tersebut dan sebelum kita mulai kesal atau merenungkan hal yang sama berulang kali, kita perhatikan dan bertanya, "Apakah ini masih dalam kendali saya?"

"Apakah ada langkah yang bisa saya ambil untuk membantu?"

Dan terakhir, jika jawaban dari dua pertanyaan pertama adalah tidak, tanyakan "Tindakan sehat apa yang bisa saya lakukan untuk melepaskan diri dari kekhawatiran ini?"

Berjalan-jalan, membuat jurnal, membuat sesuatu, atau mendengarkan podcast yang ringan mungkin cukup untuk melepaskan kekhawatiran dan menjadi lebih bahagia.

5. Kekacauan

"Karena saya kebanyakan menulis tentang menyederhanakan hidup, saya harus menyertakan yang satu ini," kata Courtney Carver.

"Menghilangkan kekacauan dari rumah, kalender, dan pikiran kita memiliki potensi besar untuk meningkatkan kebahagiaan," sambung dia.

Dengan memperlambat, menghilangkan gangguan dan menenangkan pikiran, kita memberikan ruang dan waktu untuk apa yang membuat kita merasa bahagia dan menikmati perasaan bahagia tersebut.

"Bukannya terburu-buru untuk mencapai hal berikutnya," sebut Courtney Carver.

Jika kita tidak yakin dari mana harus memulai, singkirkan dulu hal ini, jadwalkan lebih banyak hal atau merapikan pikiran  untuk mengurangi stres, dan membuat lebih banyak kedamaian dan kemudahan.

6. Begadang demi melakukan "satu hal lagi"

"Saya bekerja dengan banyak orang luar biasa di The Simplicity Space yang berharap mereka bisa tidur lebih nyenyak."

"Ketika saya bertanya kepada mereka apakah masalahnya adalah tetap tidur atau tidur tepat waktu, kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa mengatur dan menghormati waktu tidur adalah bagian tersulit."

"Banyak dari mereka yang begadang demi melakukan 'satu hal lagi'," kata Courtney Carver.

Mereka berpikir jika bisa mengejar ketinggalan atau menyelesaikan satu hal lagi, keesokan harinya akan lebih baik.

Sebaliknya, mereka merasa uring-uringan keesokan harinya karena kurang tidur.

Ketika kita berhenti mengorbankan waktu tidur dan begadang untuk menyelesaikan lebih banyak hal, kita bisa menciptakan hidup yang lebih bahagia.

Selain itu, kita juga bisa menyelesaikan pekerjaan dengan lebih mudah saat beristirahat dengan cukup.

7. Merasa bersalah

Merasa bersalah menyiratkan bahwa kita telah melakukan sesuatu yang salah, namun seringkali, ketika merasa bersalah, kita tidak melanggar pemahaman itu.

Sebaliknya, kita merasa bersalah ketika merasa tidak cukup menyelesaikan pekerjaan, atau ketika harus mengatakan tidak atau menetapkan batasan dengan seseorang.

Kita bahkan mungkin merasa bersalah ketika sakit dan harus mengambil cuti atau beristirahat.

"Banyak orang mengatakan kepada saya bahwa mereka merasa bersalah karena bersantai dan tidak melakukan apa pun atau tidak menghadiri acara yang tidak ingin mereka hadiri."

"Jika kita bisa memahami dan pernah merasa bersalah karena hal-hal ini, saya ingin menyarankan bahwa kita tidak merasa bersalah," cetus Courtney Carver.

Sebaliknya, kita merasa tidak nyaman karena mengurus diri sendiri. Kita mungkin merasa tidak nyaman untuk mengutamakan diri sendiri, mengurus kebutuhan atau bahkan memberi diri sendiri apa yang terasa seperti kesenangan sederhana.

Ketika kita tidak terbiasa melakukan hal tersebut, ketidaknyamanan kita akan terasa buruk dan kita menyebutnya sebagai rasa bersalah.

"Ini yang membuat kita merasa lebih buruk karena merasa telah melakukan sesuatu yang salah."

"Lepaskan lingkaran setan ini dan pertanyakan rasa bersalah itu. Ketika perasaan itu muncul, tanyakan pada diri kita, "Apakah ini rasa bersalah atau ketidaknyamanan?" Kita berhak untuk menjaga diri kita sendiri," tegas dia.

Hal mana yang akan dilepaskan lebih dahulu?

Manakah dari tujuh hal di atas yang harus dilepaskan untuk hidup yang lebih bahagia yang paling sesuai dengan diri kita?

Pilihlah 1-2 hal untuk dikerjakan. Bersikaplah lembut pada diri sendiri saat kita melepaskan hal-hal yang mungkin tidak disadari membuat kita merasa buruk.

"Perlahan-lahan, kita bisa memberi ruang untuk merasa sedikit lebih ringan, lebih bahagia, dan lebih nyaman dalam hidup," sebut Courtney Carver.[Kompas.com]

Senin, 10 Juli 2023

10 Tips Belanja Online Anti Tertipu: Jangan Sampai Jadi Korban!



Jangan sampai jadi korban penipuan saat belanja online!

Dalam era digital ini, berbelanja secara online telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa risiko tertipu juga meningkat. Untuk itu, kami hadir dengan 10 tips belanja online yang akan membantu Anda melindungi diri dari penipuan dan memastikan pengalaman belanja yang aman dan menyenangkan. Mari kita jelajahi tips-tips ini bersama dan jadilah konsumen yang cerdas dan waspada!.

Berikut ini adalah beberapa tips untuk belanja online agar tidak tertipu :

1. Gunakan situs web terpercaya. 

Pilihlah platform atau situs web yang sudah dikenal dan terpercaya. Pastikan situs tersebut memiliki keamanan yang memadai dan adopsi protokol keamanan seperti enkripsi SSL.

2. Periksa reputasi penjual

Sebelum membeli produk dari penjual tertentu, lakukan penelitian tentang reputasinya. Baca ulasan dan umpan balik dari pelanggan sebelumnya untuk mendapatkan gambaran tentang pengalaman mereka.

3. Waspadai harga yang terlalu murah

Jika harga suatu produk terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, maka kemungkinan besar itu memang tidak nyata. Harga yang terlalu murah bisa menjadi indikasi bahwa penjual tersebut tidak tepercaya atau bahwa produk yang ditawarkan adalah barang palsu.

4. Gunakan metode pembayaran yang aman

Pilihlah metode pembayaran yang aman, seperti kartu kredit atau PayPal. Hindari menggunakan metode pembayaran yang tidak terlindungi, seperti transfer bank langsung atau transfer uang secara tunai.

5. Periksa kebijakan pengembalian

Pastikan Anda membaca dan memahami kebijakan pengembalian penjual sebelum melakukan pembelian. Pastikan bahwa Anda dapat mengembalikan atau menukar barang jika terjadi masalah atau jika Anda tidak puas dengan produk yang diterima.

6. Perhatikan tanda-tanda situs web palsu

Waspadai situs web palsu yang mencoba meniru tampilan situs web terkenal. Periksa URL dengan hati-hati, pastikan ada ikon gembok kecil di bilah alamat (menandakan adanya koneksi aman), dan pastikan ada informasi kontak yang jelas.

7. Jaga privasi dan keamanan data

Saat memasukkan informasi pribadi atau data pembayaran, pastikan Anda berada di koneksi internet yang aman dan gunakan jaringan yang terpercaya. Selalu perbarui perangkat lunak keamanan Anda dan hindari mengakses situs web sensitif melalui jaringan Wi-Fi publik.

8. Gunakan password yang kuat

Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk akun belanja online Anda. Gunakan kombinasi huruf besar dan kecil, angka, dan simbol untuk membuatnya lebih sulit ditebak.

9. Cek tagihan dan transaksi secara teratur

Periksa tagihan kartu kredit atau laporan transaksi Anda secara teratur. Jika ada transaksi yang mencurigakan atau tidak dikenali, laporkan segera kepada pihak yang berwenang atau bank Anda.

10. Percayakan insting Anda

Jika sesuatu terasa tidak benar atau mencurigakan, jangan ragu untuk menghentikan transaksi dan mencari penjual atau situs web yang lain. Percayakan insting Anda dan lakukan penelitian lebih lanjut sebelum melanjutkan pembelian.

Mengikuti tips-tips di atas akan membantu Anda mengurangi risiko tertipu saat belanja online. Tetaplah waspada dan jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan tambahan jika Anda merasa ada sesuatu yang tidak beres. [OpenAI]

Kamis, 06 Juli 2023

Berikut Pandangan Beberapa Agama Kondisi Manusia Setelah Dunia Kiamat


Setelah dunia kiamat, ada beberapa pandangan yang berbeda-beda tergantung pada keyakinan agama masing-masing. Berikut ini adalah beberapa pandangan dari beberapa agama besar:

1. Islam: 

Menurut ajaran Islam, setelah dunia kiamat, seluruh manusia akan dibangkitkan kembali dan diadili oleh Allah. Hidup setelah dunia kiamat terbagi menjadi dua tempat, yaitu surga dan neraka. Orang-orang yang dianggap berbuat baik selama hidupnya akan masuk surga, sementara mereka yang berbuat jahat akan dihukum di neraka.

2. Kristen: 

Keyakinan Kristen menyatakan bahwa setelah dunia kiamat, semua manusia akan menerima kebangkitan jasmani dan dihadapkan pada penghakiman terakhir oleh Tuhan Yesus Kristus. Orang-orang yang beriman dan menerima kasih karunia Kristus akan masuk ke dalam kehidupan kekal bersama Allah, sementara mereka yang menolak kasih karunia tersebut akan masuk kedalam kehidupan kekal dalam penderitaan.

3. Hinduisme: 

Dalam mitologi Hindu, setelah dunia kiamat, siklus kelahiran dan kematian akan terus berlanjut. Manusia akan lahir kembali dalam bentuk lain sesuai dengan perbuatan mereka di kehidupan sebelumnya. Akhir dari segala siklus kelahiran dan kematian ini disebut Moksha, saat manusia menyatu dengan Tuhan yang Maha Esa.

4. Budhisme: 

Dalam ajaran Budha, setelah dunia kiamat, tidak ada kehidupan kekal seperti surga atau neraka. Menurut ajaran reinkarnasi, manusia akan lahir kembali dalam bentuk lain sesuai dengan perbuatan mereka di kehidupan sebelumnya. Tujuan utama seorang penganut Budha adalah mencapai Nirwana, yaitu keadaan bebas dari penderitaan dan siklus kelahiran-kematian.

Pandangan-pandangan di atas adalah contoh umum dari beberapa ajaran agama besar. Terdapat berbagai pandangan lainnya dari agama-agama lain di dunia. Namun, satu hal yang dapat disepakati adalah bahwa setelah dunia kiamat, nasib manusia akan bergantung pada perbuatan dan keyakinan mereka selama hidup. [Ref. AI]

Beginilah Proses Astronaut Pulang Pergi ke Bulan


Untuk menembus lapisan termosfer dan mencapai bulan, dibutuhkan teknologi dan peralatan yang canggih serta pemahaman yang mendalam tentang fisika dan ilmu antariksa. Berikut adalah langkah-langkah umum yang biasanya dilakukan:

1. Roket Peluncur: 

Buatlah roket yang mampu menghasilkan cukup daya dorong untuk melampaui lapisan termosfer dan mencapai luar angkasa. Roket ini harus memiliki kinerja yang baik dan baik dalam melalui medan gravitasi Bumi dan mencapai kecepatan yang diperlukan untuk mencapai bulan.

2. Kapsul Luar Angkasa: 

Dirancang untuk melindungi para astronaut dan muatan lainnya di dalamnya dari kondisi ekstrim ruang angkasa seperti hampa udara, suhu ekstrem, dan radiasi. Kapsul ini juga harus dapat bergerak melalui atmosfer, lapisan termosfer, dan mencapai kecepatan yang diperlukan untuk perjalanan ke bulan.

3. Pemantauan dan Navigasi: 

Sistem navigasi yang akurat diperlukan untuk melacak dan mengarahkan kapsul ke arah yang tepat menuju bulan. Pemantauan perjalanan dan prakiraan cuaca juga penting untuk memastikan keselamatan dan berhasilnya misi.

4. Langkah Transit: 

Setelah melampaui lapisan termosfer, perjalanan melalui luar angkasa membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencapai bulan. Astronaut harus dilengkapi dengan persediaan makanan, air, udara, dan perlengkapan lainnya yang cukup untuk menjaga kelangsungan hidup mereka selama perjalanan.

5. Mendarat di Bulan: 

Setelah mencapai bulan, kapsul harus dapat mendarat secara aman di permukaan bulan. Ini melibatkan penyesuaian posisi dan pengendalian yang sangat akurat untuk menghindari bahaya seperti kawah dan permukaan yang kasar.

6. Kembali ke Bumi: 

Setelah menjalankan misi di bulanseperti mengumpulkan sampel, melakukan penelitian, dan menjalankan eksperimen, kapsul harus dapat meluncurkan kembali ke Bumi. Ini melibatkan pengaturan ulang posisi, perencanaan rute, dan kontrol yang sangat baik untuk memastikan kapsul dapat masuk kembali ke atmosfer Bumi dengan aman.

7. Masuk kembali ke atmosfer Bumi: 

Ketika kapsul memasuki atmosfer Bumi, diperlukan perlindungan termal yang kuat untuk menghadapi panas re-entry. Sistem pengereman dan pencegahan panas berlebih harus dirancang untuk memastikan kapsul dapat menyelamatkan diri dengan aman.

8. Pendaratan di Bumi: 

Setelah masuk kembali ke atmosfer Bumi, kapsul harus mendarat secara aman di darat atau di lautan. Kemampuan mengendalikan arah dan kecepatan saat mendarat menjadi kunci untuk keselamatan astronaut dan keselamatan misi.

9. Operasi Pasca-Misi: 

Setelah mendarat, astronaut danseperti mengumpulkan sampel, melakukan penelitian, dan menjalankan eksperimen, kapsul harus dapat meluncurkan kembali ke Bumi. Ini melibatkan pengaturan ulang posisi, perencanaan rute, dan kontrol yang sangat baik untuk memastikan kapsul dapat masuk kembali ke atmosfer Bumi dengan aman.

kapal akan melalui proses dekontaminasi dan pengevaluasian kesehatan untuk mengidentifikasi setiap risiko eksposur terhadap bahan-bahan berbahaya atau penyakit yang dapat terjadi selama misi. Data dan temuan dari misi ini kemudian akan dianalisis dan dievaluasi untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang ruang angkasa dan bulan.

Penting untuk dicatat bahwa saat ini, hanya beberapa negara dan lembaga antariksa yang memiliki kemampuan dan sumber daya untuk mencapai bulan. Misi semacam ini memerlukan investasi yang besar dalam infrastruktur, riset, teknologi, dan persiapan manusia.

Harap diingat bahwa perjalanan ke bulan melibatkan sejumlah besar risiko dan kompleksitas yang tidak dapat diabaikan. Hanya agensi antariksa terkemuka dengan teknologi yang canggih dan pengalaman yang luas yang dapat melakukan perjalanan semacam ini. [Ref. Bantuan AI]

Selasa, 04 Juli 2023

Menurut Penelitian ini jawabnya Kenapa Kambing Takut Air?



Penelitian ini menemukan bahwa kambing bertindak dengan cara tertentu karena pengalaman mereka dalam menangani kondisi yang berbeda.
Dalam situasi air, mereka akan bertindak dengan menjauh dan bersikap waspada karena mungkin mereka berasosiasi air dengan bahaya ataupun kekurangan makanan.
Dalam situasi ini, kambing biasanya mencoba menghindari air atau bertindak waspada. Penelitian menemukan bahwa kambing lebih mungkin untuk tetap takut air jika ada kemungkinan bahaya mengintai di dalamnya. Misalnya, jika kambing pernah berurusan dengan seekor buaya di air, atau jika mereka pernah dipaksa berjalan di air yang deras. 

Kambing juga cenderung takut air jika mereka tidak punya kesempatan untuk mendapatkan makanan di dalamnya. Meskipun demikian, kambing akan belajar untuk tidak takut air jika mereka mendapatkan pengalaman bahwa air dapat menyediakan mereka dengan sumber makanan atau keselamatan. Oleh karena itu, penting bagi para peternak untuk menghadapi kambing dengan cara yang benar dan memberikan mereka banyak pengalaman positif dengan air.Penelitian ini menemukan bahwa kambing bertindak dengan cara tertentu karena pengalaman mereka dalam menangani kondisi yang berbeda. Dalam situasi air, mereka akan bertindak dengan menjauh dan bersikap waspada karena mungkin mereka berasosiasi air dengan bahaya ataupun kekurangan makanan. 

Dalam situasi ini, kambing biasanya mencoba menghindari air atau bertindak waspada. Penelitian menemukan bahwa kambing lebih mungkin untuk tetap takut air jika ada kemungkinan bahaya mengintai di dalamnya. Misalnya, jika kambing pernah berurusan dengan seekor buaya di air, atau jika mereka pernah dipaksa berjalan di air yang deras. Kambing juga cenderung takut air jika mereka tidak punya kesempatan untuk mendapatkan makanan di dalamnya. Meskipun demikian, kambing akan belajar untuk tidak takut air jika mereka mendapatkan pengalaman bahwa air dapat menyediakan mereka dengan sumber makanan atau keselamatan. Oleh karena itu, penting bagi para peternak untuk menghadapi kambing dengan cara yang benar dan memberikan mereka banyak pengalaman positif dengan air.

Postingan Populer

Komentar Yang Masuk :

Para Pendatang Dari :

Flag Counter