lbnu Jarir meriwayatkan dari as-Suddi dengan sanad-sanadnya, bahwa ketika Allah membuat dua perumpamaan untuk orang-orang munafik, yaitu dalam firman-Nya,
“Perumpamaan mereka seperti orang-orang yang menyalakan api, …” (al- Baqarah: 17)
Dan firman-Nya,
"Atau seperti (orang yang ditimpa) hujan lebat dari /angit, …’’(al-Baqarah: 19)
Orang-orang munafik berkata,
“Allah sangat agung dan mulia, tidak layak bagi-Nya membuat perumpamaan-perumpamaan ini.”
Maka Allah menurunkan firman-Nya,
“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan …,” hingga firman-Nya, “… .Mereka itulah orang-orang yang rugi.” (al-Baqarah: 26-27)
Al-Wahidi meriwayatkan dari jalur Abdul Ghani bin Sa’id ats- Tsaqafi dari Musa bin Abdirrahman dari lbnu Juraij dari Atha’ dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Allah menyebutkan kondisi Tuhan-tuhan orangg-orang musyrik dalam firman-Nya,
‘Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, …"’ (al-Hajj: 73)
Dan ketika Allah menyebutkan tipu daya para Tuhan tersebut, Allah mengumpamakannya seperti rumah laba-laba. Maka orang- orang munafik berkata,
“Tidakkah kalian lihat, ketika Allah menyebutkan lalat dan laba-laba dalam Al-Qur’an yang diturunkan kepada Muhammad, apa yang bisa Dia lakukan dengan keduanya?”
Maka Allah menurunkan ayat ini.
Namun Abdul Ghani-salah satu perawinya-sangat lemah. Abdurrazzaq di dalam tafsirnya, berkata,
“Muammar memberitahu kami dari Qatadah, 'Ketika Allah menyebutkan laba-laba dan lalat, orang-orang musyrik berkata, ‘Mengapa laba-laba dan lalat di- sebutkan dalam Al-Qur’an?’ Maka Allah menurunkan ayat ini.”’
Ibnu Abi Hatim dari Hasan al-Bashri, dia berkata, "Ketika turun firman Allah,
'Wahai manusia! Telah dibuat suatu perumpamaan…" (al-Hajj: 73)
Orang-orang musyrik berkata,"Ini bukan termasuk perumpamaan-perumpamaan,’ atau, ‘Ini tidak menyerupai perumpamaan- perumpamaan.’ Maka Allah menurunkan firman-Nya,
‘Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan…"’ (al- Baqarah: 26)
Saya katakan, "Pendapat yang pertama lebih benar sanadnya dan lebih sesuai dengan awal surah. Dan penyebutan tentang orang-orang musyrik tidak sesuai dengan status surah ini sebagai surah Madianiyyah.
Adapun riwayat yang saya sebutkan dari Qatadah dan Hasan al-Bashri, disebutkan oleh al-Wahidi dari mereka tanpa sanad, dengan lafazh, ‘Orang-orang Yahudi berkata … .’, dan ini lebih sesuai." <<sip>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar