lbnu Ishaq berkata, "Isma’il bin Khalid memberi tahu saya dari Abu Ishaq dari al-Barra’, dia berkata, 'Dulu Rasulullah shalat meng hadap ke arah Baitul Maqdis. Ketika itu beliau sering melihat ke arah langit menanti-nanti perintah Allah. Maka, Allah ta’ala menurunkan firman-Nya,
'Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram…" (al-Baqarah: 144)
Lalu seorang muslim berkata, ‘Kami ingin tahu tentang orang- orang muslim yang telah meninggal sebelum kiblat kita berubah dan bagaimana shalat kita ketika kita masih menghadap ke arah Baitul Maqdis?’ Maka Allah menurunkan firman-Nya,
'…Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu…"(al-Baqarah: 143)
Namun orang-orang yang akalnya kurang berkata, ‘Apa yang membuat mereka meninggalkan kiblat mereka sebelumnya?’ Maka Allah menurunkan firman-Nya,
'Orang-orang yang kurang akalnya di antara manusia akan berkata … ', hingga akhir ayat."
Dan terdapat riwayat-riwayat lain yang sejenisnya.
Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari al-Baraa’, dia berkata, “Beberapa orang meninggal dan terbunuh sebelum arah kiblat diubah sehingga kami tidak tahu apa yang kami katakan tentang mereka.”
Maka Allah menurunkan firman-Nya,
“…Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu…”(al-Baqarah: 143)16 (HR Bukhari dalam Kitaabut Tafsiir, No. 4486 dan Muslim dalam Kitaabul Masaajid, No.525)
(sip)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar