Pilih Bahasa :

Senin, 13 Februari 2023

Perbedaan Astronomi Kuno dan Modern Terkait Zodiak



Kisah dari Nashih Nashrullah

Ulama asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi (1878-1960 M) menjelaskan perbedaan astronomi kuno dan modern terkait zodiak. 

Menurut Nursi, dalam pandangan para ahli astronomi kuno, matahari berputar dan bumi diam. Mereka menyebut setiap tiga puluh derajat matahari dengan zodiak.

“Jika dibuat garis-garis khayalan di antara bintang-bintang yang terdapat di zodiak tersebut, akan terbentuk gambar yang kadangkala serupa dengan singa, timbangan, sapi, atau ikan. Karena itu, mereka menjelaskan zodiak-zodiak tadi dengan nama-nama tersebut,” jelas Nursi dalam bukunya Al-Lama'at terbitan Risalah Nur Press, hlm 178.

Sementara, lanjut Nursi, ilmu astronomi modern berpendapat bahwa matahari tidak berputar di sekeliling bumi, tetapi sebaliknya bumilah yang berputar mengelilingi matahari. 

Artinya, pekerjaan zodiak tadi tidak ada sehingga dengan demikian zodiak-zodiak yang tak bekerja itu memiliki daerah-daerah dengan ukuran yang lebih kecil dalam putaran tahunan bumi.

Dengan kata lain, kata Nursi, zodiak atau rasi-rasi langit menjadi terlihat dalam putaran tahunan bumi. Maka dari itu, pada setiap bulan, bumi masuk ke dalam naungan salah satu zodiak tersebut dan berada dalam bayangannya. Jadi seolah-olah putaran tahunan bumi merupakan cermin yang menampilkan gambar zodiak-zodiak langit.

“Atas dasar itulah seperti yang telah kami jelaskan, Rasul SAW pada satu waktu menjawab di atas sapi jantan, tapi pada waktu yang lain menjawab di atas ikan. Wajarlah jika lisan Nabi SAW yang mengagumkan itu suatu kali menjawab di atas sapi jantan,” kata Nursi.

Menurut Nursi, hal itu menunjukkan adanya suatu hakikat mendalam yang baru bisa dipahami beberapa abad kemudian. Sebab, ketika itu, bumi sedang dalam bentuk seperti zodiak sapi. 

Sementara ketika sebulan sesudahnya ditanya dengan pertanyaan yang sama, Nabi Muhammad SAW menjawab di atas ikan. Sebab, bumi ketika itu berada dalam bayangan zodiak ikan.

Demikianlah, dengan sabdanya, “Di atas sapi jantan dan ikan,” beliau memberikan isyarat tentang sebuah hakikat agung yang akan tampak di masa mendatang. 

“Dengan sabda tersebut, beliau mengisyaratkan adanya gerakan perputaran bumi dan bahwa zodiak-zodiak langit yang sebenarnya adalah yang terdapat pada putaran tahunan bumi. Bumilah yang bekerja dan melanglang buana di zodiak-zodiak itu. Wallahu a’lam,” jelas Nursi.

Adapun cerita-cerita seperti yang terdapat di beberapa buku-buku Islam seputar sapi jantan dan ikan, bisa jadi hal itu berasal dari Israiliyyat, hanya merupakan perumpamaan, atau merupakan hasil interpretasi dari beberapa periwayat. Namun kemudian orang-orang yang tidak teliti menganggapnya sebagai hadis itu sendiri, serta menyandarkannya kepada Nabi SAW.  [REPUBLIKA.CO.ID]

Kamis, 09 Februari 2023

Masak Mie Instant Airnya Jangan di Buang, Sangat Bermanfaat Bahkan bisa Buat Tanaman



Menurut Dokter dan Ahli Gizi Masyarakat DR.dr. Tan Shot Yen, M. Hum, warna air yang berubah setelah dimasak bersama mi instan tidak membahayakan dan tetap bisa dikonsumsi langsung bersama mi instan.

Air rebusan mi instan memang cenderung berwarna keruh setelah dimasak. Warna tersebut dihasilkan dari kebanyakan mi instan yang berwarna kuning.
"Semua isi yang sudah masuk kemasan makanan dan teregister BPOM itu artinya sudah aman dan higienis menurut standar," kata Tan, dikutip dari Kompas.com.
Bahkan, menurut Guru Besar Depertemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Hardinsyah, mengganti air rebusan mi instan tidak diperlukan.
Dilansir dari Tribunnews.com, Hardinsyah menambahkan bahwa beberapa mi instan di Indonesia, tepung terigunya sudah mengandung asam folat yang baik untuk tubuh.
Perlu diketahui, asam folat itu justru larut dalam air, sehingga jika dibuang otomatis kita tidak mendapatkan asam folat tersebut.
Tak hanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia, bagi pecinta tanaman dan ahli perkebunan, air rebusan mie instan bisa sangat berguna.
Sepanci air bekas rebusan mie instan ini bisa sangat bermanfaat untuk tanaman.
Danielle Nierenberg, Presiden organisasi nirlaba Food Tank menyarankan untuk tidak langsung membuang air rebusan mie instan.

Bagus Buat Tanaman

"Jika Anda membuat pasta atau mie, jangan sia-siakan air rebusan bekas dengan menuangkannya ke saluran pembuangan. Sebaliknya, biarkan dingin, dan gunakan untuk menyirami tanaman Anda," kata Nierenberg, dikutip dari Sajian Sedap.
Menurut Nierenberg dalam penelitiannya, kandungan dalam air rebusan mie instan sangat berguna untuk tanaman.

Sebab tanaman menyukai pati dan nutrisi tersebut sangat bagus untuk mendorong pertumbuhan tanaman dan bertindak sebagai pupuk.
Menyiram tanaman dengan air rebusan mie instan akan jauh lebih baik daripada menyiramnya dengan air tanah biasa.
Air rebusan mie instan akan membantu meningkatkan penyimpanan nutrisi alami di dalam tanah.

Namun perlu dicatat, sebelum menyiram air rebusan mie instan ke tanaman, sebaiknya dinginkan terlebih dahulu. (sip)

Manfaat Kulit Pisang Menurut Para Kesehatan di Dunia



1. Menurut : Jennifer Katz, Bachelor’s Degree - Dietetics and Clinical Nutrition Services. [USA]

Anda bisa mengonsumsi kulit pisang yang merupakan sumber serat dan kalium. Kulit pisang hijau mentah sangat tinggi akan antioksidan yang dapat mengurangi peradangan di tubuh kita. Namun, kulit pisang tersebut mungkin telah tercampur dengan pestisida. Pilihlah pisang organik jika Anda akan memakan kulitnya, dan cuci bersih sebelum dikonsumsi.

2. Caroline Luiza C. Castro, Master's in Nutrition Sciences. [BRAZIL]

Mengonsumsi kulit pisang sangat baik untuk kesehatan, karena kaya akan serat dan mineral. Namun Anda harus memasak, merebus atau menggorengnya sebelum dikonsumsi, agar menjadi lebih empuk.

3. Michael Colangelo, Master of Science (M.S.) in Nutrition. [USA]

Kulit pisang merupakan 35% dari berat pisang dan paling sering dibuang di tempat pembuangan sampah di negara-negara Barat; mengontribusi pada limbah makanan daripada digunakan untuk memasak atau kompos. Pemanfaatan kulit pisang secara kuliner belum diteliti secara mendalam, namun kulit pisang banyak dikonsumsi di India dan Timur Tengah. Kulitnya yang kaya akan serat memiliki rasa yang sedikit pahit dan riwayat nutrisi yang meningkatkan kesehatan. Pisang kaya akan antioksidan, vitamin-vitamin penting, mineral seperti kalium dan mangan, dan karotenoid seperti lutein, yang semuanya penting untuk kesehatan manusia. Kulit pisang juga telah terbukti memiliki sifat anti-bakteri. Jika Anda berencana untuk mengonsumsi kulit pisang, yang dikhawatirkan adalah dapat memakan pestisida, maka harus membeli pisang yang ditanam secara organik.

4. Jen Hsu, Bachelor of Science (B.Sc. ) - Nutritional Science [Canada]

Kulit pisang sebenarnya dapat dimakan dan penuh dengan nutrisi seperti serat, antioksidan polifenol, kalium dan beberapa asam amino esensial. Kulit pisang baik untuk menjaga pergerakan usus dan gula darah kita diatur karena kandungan seratnya yang tinggi. Mereka juga baik untuk menjaga tekanan darah kita di teluk. Kulit pisang paling baik dimakan mentah karena panas dari memasak akan menghancurkan sebagian besar barang nutrisinya. Namun, dengan banyak produk yang sangat terkontaminasi oleh residu pestisida tingkat tinggi, yang terbaik adalah menghindari makan sebagian besar lapisan luar buah-buahan seperti kulit dan kulit atau memilih hanya memilih opsi organik sebagai gantinya.

5. Aparna Nemalikanti, M.Sc. Clinical Nutrition & Dietetics [India]

Kulit pisang memiliki banyak kegunaan dalam pembuatan enzim protese, serat nano selulosa dari kulit pisang digunakan sebagai pengemulsi, kitosan antioksidan dibangun dari kulit pisang, pektin diekstraksi dari kulit pisang. Kulit pisang dapat dikonsumsi, pahit saat mentang, manis saat menjadi matang. Kulit pisang dapat dicampur menjadi jus.

6. Lucía Ramos, Bachelor of Science. [Argentina]

Kulit pisang baik untuk kesehatan karena mengandung vitamin, mineral, dan serat. Namun, penting untuk mencucinya dengan baik dan memasaknya sebelum dikonsumsi.

7. Ala'a Eideh, Ph.D. in Human Nutritional Sciences [Canada]

Kulit pisang merupakan sumber serat yang baik, dan beberapa bioaktif seperti fitokimia yang mungkin memiliki manfaat kesehatan jika dikonsumsi secara rutin. Namun, karena kulit pisang tidak umum dikonsumsi, tidak banyak penelitian tentang seberapa bermanfaatnya mengkonsumsi kulit pisang. Hanya dengan melihat komposisi kulit pisang, Anda mungkin berpikir itu bermanfaat, namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi kemanjurannya pada kesehatan manusia.

8. Carolina Castro, PhD Candidate (Health Services), Post Graduate Functional Clinical Nutrition, Bachelor's Degree Nutrition and Dietetics [Australia]

Jika dibersihkan dengan benar, dapat meningkatkan kadar antioksidan, juga penting untuk kesehatan usus dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh karena kandungan zat gizi mikro yang tinggi.

9. Deidre Huysamen, Dietician - Dietetics and Clinical Nutrition Services [South Africa]

Kulit pisang telah diketahui bermanfaat bagi kesehatan, namun tidak ada manfaat potensial yang mencakup hal-hal seperti meningkatkan kesehatan kulit dan rambut, yang telah dibuktikan melalui studi ilmiah.

10. Carl Bender, Master of Science: Biochemical and Molecular Nutrition [USA]

Anda bisa mengonsumsi kulit pisang dan mungkin memiliki beberapa manfaat kesehatan, tetapi jika Anda akan memakannya, harap pastikan kulitnya bersih. Kulit pisang kaya akan serat dan nutrisi lainnya, seperti kalium. Tingginya kadar serat bermanfaat bagi kesehatan jantung karena membantu mengendalikan kadar gula darah. Kalium dapat membantu mengendalikan tekanan darah dan membantu mencegah pengeroposan tulang. [sip]

Rabu, 08 Februari 2023

Metode Tambal Ban Motor yang Aman

-

Ternyata Begini Metode Tambal Ban Motor yang Aman Menurut Pabrikan.
Ban motor yang bocor harus segera ditambal oleh pemiliknya jika sudah cukup sering kurang tekanan angin. Khusus ban motor tubeless umumnya ditambal dengan cara ditusuk.

Tapi menurut pabrikan, tambal ban dengan metode ditusuk sendiri kurang disarankan.

"Tambal ban dengan metode ditusuk itu rawan merusak struktur ban," ungkap Dodiyanto Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk yang memproduksi ban merek IRC dan Zeneos.

"Bekas tambalan sendiri akan membuat celah-celah kecil yang membuat udara atau air masuk perlahan," tambahnya.

"Dalam jangka panjang kawat di dalam ban motor bisa berkarat dan nantinya bikin ban jadi benjol atau putus," wantinya.

Pabrikan sendiri menyarankan metode tambal ban motor dengan cara ditambal dari bagian dalam atau tambal ban tip top.

"Metode tambal tip top atau press jelas lebih aman karena dilakukan dari dalam dan tidak merusak struktur ban," lanjut Dodi.

Tapi pada prakteknya tambal ban model tip top ini belum tersedia di banyak tempat serta harga yang jauh lebih mahal dari tambal model tusuk.

Untuk tambal ban model tusuk umumnya dipatok Rp 10-20 ribuan per lubang, sementara tambal ban tip top harganya bisa Rp 70-80 ribu satu lubang.

Selain itu khusus untuk ban motor yang berukuran kecil juga tidak bisa ditambal menggunakan metode tip top ini, biasanya minimal lebar ban adalah ukuran 120.

Jadi untuk ban berukuran kecil hanya bisa ditambal dengan metode tambal tusuk tadi.
 Gridoto 

Jumat, 03 Februari 2023

Burak Adalah Tunggangan Nabi Muhammad saat Isra Mikraj, Bagaimana Gambaran Burak ?


Bagi Kamu yang beragama Islam, pastinya akan senantiasa memberikan beragam pengetahuan si Kecil dengan wawasan keislaman. Termasuk menceritakan pada anak mengenai burak.

Hampir 900 tahun yang lalu, dalam kisah Nabi Muhammad SAW pernah terjadi peristiwa Isra Mikraj pada suatu malam tepatnya pada tanggal 27 Rajab tahun 621 Masehi.

Dalam perjalanan suci yang ditempuh oleh Rasulullah SAW ini, dikisahkan bahwa Nabi berhasil menempuh jarak yang sangat jauh hanya membutuhkan waktu satu malam dengan menunggangi burak.

Perjalanan suci ini dilakukan oleh Rasulullah bertujuan untuk menerima perintah salat dari Allah SWT. Diceritakan bahwa burak didatangkan langsung dari surga dan pada saat itu Rasullullah SAW menungganginya ditemani malaikat Jibril.

Untuk lebih jelasnya mengenai seputar burak, berikut saya telah merangkum informasi terkait seperti apa bentuk burak? tunggangan Nabi Muhammad saat Isra Mikraj yang perlu diketahui anak agar memperkaya wawasan Islam. Yuk, simak baik-baik : 

1. Apa itu burak?

Dalam KBBI definisi dari burak sendiri adalah kendaraan yang sangat cepat digunakan oleh Nabi Muhammad SAW ketika melaksanakan Isra Mikraj.

Definisi lainnya mengatakan bahwa burak merupakan sebuah tunggangan yang digunakan oleh Rasulullah SAW ketika Isra Mikraj, yakni melakukan perjalanan istimewa pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu naik ke langit ketujuh atau disebut sebagai Sidratul Muntaha.

Melansir dari laman resmi NU Online bahwa diketahui beberapa riwayat menjelaskan Nabi Muhammad SAW menunggangi Burak yang disebutkan:

"Dari Anas bin Malik bahwasannya Rasulullah bersabda: Didatangkan kepadaku Burak berwujudkan seekor tunggangan putih, melebihi tinggi dari keledai dan lebih rendah dari baghal, ia berupaya meletakkan telapak kakinya di ujung pandangannya. Setelah menungganginya, maka Burak itu berjalan membawaku hingga sampai ke Baitul Maqdis. Akut ikat (tambat) tunggangan itu di tempat biasanya para Nabi menambatkan tunggangannya (Burak)." (HR Bukhari dan Muslim).

2. Sebuah peristiwa luar biasa ketika burak enggan dinaiki Rasulullah

Terdapat fakta menarik mengenai burak yang pada mulanya ketika burak memperlihatkan sisi keliarannya, yang terkesan enggan saat ditunggangi Rasulullah SAW.

Hal tersebut telah diungkap dalam hadis Musnad Ahmad, menyampaikan bahwa dari Qatadah dan Anas, sesungguhnya Nabi Muhammad didatangkan burak yang sudah dipersiapkan pelananya (tempat duduk orang yang menunggang) untuk ditunggangi.

Namun, burak sulit untuk dikendalikan (liar), kemudian Jibril dengan sigap mengendalikannya seraya berkata, "Wahai burak! Apa yang menyebabkan engkau bersikap demikian (liar)? Demi Allah, tidak ada orang yang paling mulia yang akan menunganggi engkau kecuali beliau (Nabi Muhammad). Setelahnya, burak bercucuran keringatnya (karena malu)."

Barulah burak memahami kedudukannya sebagai kendaraan pilihan yang ditugaskan mengantar orang pilihannya yaitu Nabi Muhammad SAW.

Kemudian, burak berubahlah sikapnya menjadi lebih jinak dan penuh takzim kepada Rasulullah SAW. Berikutnya, Rasulullah dan Jibril menunggangi menuju Baitul Maqdis.

3. Seperti apa bentuk burak?

Setelah mengetahui pengertian dari burak, tentunya tak lepas anak-anak dari rasa penasarannya terkait bagaimana makhluk dari burak ini. Terlepas dari pertanyaan seperti apa bentuknya dan bagaimana kecepatannya melesat hingga melebihi cahaya itu dalam peristiwa Isra Mikraj?

Disebutkan jika burak ini adalah kendaraan yang didatangkan dari surga yang memiliki kekuatan super cepat seperti kilat dan membawa Rasulullah dari Makkah ke Baitul Maqdis.

Wujud dari burak sendiri layaknya seperti binatang tunggangan berwarna putih dan memiliki ukuran lebih tinggi dari keledai namun lebih pendek dari bighal atau sejenis hewan hasil perkawinan silang antara kuda dan keledai.

Adapun ciri lain dari burak adalah langkah kakinya yang terlihat sejauh ujung pandangan. Burak bisa diikat seperti hewan tunggangan pada umumnya, namun tidak ada penjelasan lebih lanjut terkait jenis kelamin serta tentang sayap burak dan lain-lainnya.

4. Penjelasan tentang kecepatan burak, bisa melebihi cahaya dan kilat

Sudah banyak literatur Islam dan hadis yang menerangkan secara mendalam mengenai makhluk ini. Namun, ada pula fakta yang paling menarik dari burak ini mengenai laju kecepatannya.

Istilah burak berasal dari bahasa Arab kata al-burāq yang artinya "cahaya" atau "kilat". Burak diibaratkan sebuah kendaraan yang memiliki kecepatan di atas kilat atau suatu kecepatan yang dapat melebihi gerakan cahaya.

Dengan adanya kecepatan itu, burak dipilih menjadi kendaraan yang sangat cepat dalam membawa Rasulullah SAW melakukan perjalananan Isra Mikraj dari Masjidil Haram sampai ke Masjidil Al-Aqsa.

Padahal, jika diteliti lebih jauh jarak antara kedua masjid sekitar 1239 KM. Lalu, Rasulullah dibawa naik ke langit ketujuh untuk bertemu dengan Allah SWT, kemudian kembali ke bumi hanya membutuhkan waktu satu malam.

Demikian itu, burak diterangkan memiliki laju atau kecepatan layaknya kilat atau cahaya, maka bisa dikatakan burak bisa bergerak sejauh 186.000 mil atau setara 300 kilometer per detik.

Berdasarkan pada literatur yang menyelidiki menggunakan sistem paralaks, diketahui bahwa jarak antara matahari dan bumi diperkirakan 93.000.000 mil, serta dilalui oleh sinar membutuhkan waktu delapan menit.

Apabila dipikir secara logika, jarak tempuh yang terbilang jauh itu tidak memungkinkan bisa ditempuh hanya dalam beberapa waktu saja oleh burak. Tentu hal tersebut jauh dari penalaran akal manusia, namun kita sebagai umat muslim harus meyakini dan mengimani adanya peristiwa ini.

Dari Abdullah bin Mas'ud dikatakan bahwasannya Rasulullah SAW berkata:

"Aku telah disediakan buraq, aku pun duduk di belakang Jibril dan berangkatlah bersama. Ketika hendak naik kedua kaki belakangnya diangkat sejajar dengan kedua kaki depannya, dan ketika turun kedua kaki depannya sejajar dengan kedua kaki belakangnya."

Mengutip dari laman Nahdlatul Ulama Online, berbagai fenomena yang memiliki sarat makna di tengah perjalanan tersebut Rasulullah diperlihatkan.

Meskipun hal itu hanya terlihat sekilas saja sebab lajunya kecepatan burak, tetapi di dalamnya memiliki kandungan makna yang mendalam.

Suatu ketika Rasulullah SAW di dalam perjalanannya sempat melihat orangtua renta yang menjadi sebuah penanda umur dunia ini yang sebanding dengan sisa umur orangtua itu.

Selain itu, Rasulullah SAW juga ditunjukkan dengan seseorang yang memecahkan kepalanya sendiri, ditandai sebagai mereka yang berat melaksanakan salat, pembangkang zakat, pengkhianat, tukang fitnah, dan juga para pezina.

Semua kejadian di atas juga diperlihatkan kepada Rasulullah SAW dengan tujuan sebagai tanda gambaran kehidupan yang perlu siap-siap dihadapi dalam berbagai kenyataan selama bertugas sebagai orang yang diutus oleh Allah SWT.

Adanya peristiwa Isra Mikraj ini telah menunjukkan adanya kebesaran Allah SWT kepada para hamba-Nya. Hal ini sudah diterangkan secara jelas dalam surah Al-Isra' ayat 1, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

سُبْحٰنَ الَّذِيْۤ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَـرَا مِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَ قْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَا ۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Sub-haanallaziii asroo bi'abdihii lailam minal-masjidil-haroomi ilal-masjidil-aqshollazii baaroknaa haulahuu linuriyahuu min aayaatinaa, innahuu huwas-samii'ul-bashiir

Artinya:
"Maha suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Al-Aqsa yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."

5. Penjelasan tentang wujud burak

Dalam agama Islam, terdapat sebuah istilah barqu yang artinya kilat dan ditujukan pada burak tersebut yang ditemukan dalam salah satu surah Al-Qur'an yaitu surah Al-Baqarah ayat 20, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يَكَا دُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ اَبْصَا رَهُمْ ۗ كُلَّمَاۤ اَضَآءَ لَهُمْ مَّشَوْا فِيْهِ ۙ وَاِ ذَاۤ اَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَا مُوْا ۗ وَلَوْ شَآءَ اللّٰهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَاَ بْصَا رِهِمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Yakaadul-barqu yakhthofu abshoorohum, kullamaaa adhooo-a lahum masyau fiihi wa izaaa azhlama 'alaihim qoomuu, walau syaaa-allohu lazahaba bisam'ihim wa abshoorihim, innalloha 'alaa kulli syai-ing qodiir

Artinya:

"Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Terkait wujud burak, diriwayatkan dalam hadis Imam Muslim yang bersumber dari sahabat Anas bin Malik dijelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Telah didatangkan kepadaku burak, yaitu hewan (dabbah) yang berwarna putih (abyadh), bertubuh panjang (thawil), lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari bagal, dan sekali ia memijakkan kakinya yang berkuku bergerak sejauh mata memandang." (dilansir dalam kitab al-Jami' al-Sahih juz I, hlm 99).

Sesuai dengan hadis di atas, bahwa Rasulullah SAW menerangkan bahwa burak adalah dabbah. Berdasarkan penafsiran dalam bahasa Arab, dabbah artinya suatu makhluk hidup berjasad, bisa laki-laki bisa juga perempuan, berakal dan bisa juga tak berakal.

Berdasarkan penafsiran tersebut memperlihatkan bahwa umat Islam tidak bisa menentukan jenis kelamin hewan tersebut, layaknya seperti mengimani wujud malaikat.

Sesuai dengan hadis Rasulullah SAW serta beberapa literatur Islam, bisa kita simpulkan bahwa burak merupakan seekor hewan yang memiliki bulu berwarna putih, ukuran tubuh yang panjang, tingginya bisa melebihi keledai dan lebih kecil daripada bagal.

Selain itu, terdapat ciri lain pada telinganya yang bergelombang atau bergerigi, kecepatannya layaknya kilat, serta memiliki empat kaki. Sementara, terdapat satu buah tanduk di kepalanya.

Nah itulah Ma penjelasan lengkapnya mengenai seperti apa bentuk burak, tunggangan tercepat yang membawa Nabi Muhammad SAW saat melakukan perjalanan suci dalam peristiwa yang kita tahu sampai saat ini dengan sebutan Isra Mikraj.

Yuk, Ma sedini mungkin mulai ajarkan kisah ini pada anak-anak supaya bisa memperkaya pengetahuan mereka tentang wawasan agama. [Popmama.com]

Postingan Populer

Komentar Yang Masuk :

Para Pendatang Dari :

Flag Counter