Pilih Bahasa :

Senin, 18 Desember 2023

Makhluk Prasejarah yang Paling Tua dan Masih Hidup hingga Saat Ini!


Tahukah Anda kalau ternyata masih ada makhluk prasejarah yang hidup hingga saat ini? Betul, ternyata ada beberapa makhluk hidup yang telah ada sejak puluhan hingga ratusan juta tahun yang lalu, tanpa proses evolusi yang berarti. Mereka berhasil bertahan dari perubahan iklim ekstrem sehingga mampu mempertahankan keturunannya hingga zaman modern ini. Makhluk prasejarah manakah yang dimaksud? Langsung simak daftar pertamanya di bawah ini.

1. Coelacanth


Daftar pertama ada coelacanth yang kerap ditemukan di sekitar pesisir timur Afrika dan perairan utara pulau Sulawesi dan Biak di Papua. Terdapat dua jenis coelacanth yang masih hidup sampai sekarang yaitu coelacanth Afrika atau Latimeria chalumna dan coelacanth raja laut atau Latimeria menadoensis.

Ikan coelacanth pernah dianggap punah sejak Zaman Kapur Akhir, yaitu sekitar 66 juta tahun yang lalu. Namun kembali ditemukan pada tahun 1983 di sekitar pesisir Afrika Selatan. Diperkirakan coelacanth telah ada sejak 360 juta tahun yang lalu! Sangat lama ya?

2. Lamprey


Selanjutnya ada salah satu jenis ikan tidak berahang yang dinamakan lamprey. Tetapi makhluk yang hidup di laut dalam ini tidak dianggap sebagai ikan sejati karena morfologi dan fisiologinya yang berbeda. Dia memiliki wujud berbentuk tubuh silinder dengan ekor pipih, tidak bersisik, dan memiliki papil yang lunak sebagai indra perasa dan gigi-gigi zat tanduk dan seperti jarum.

Habitat lamprey berada di Sungai Chena dan kerap menghisap darah dari mangsanya secara perlahan. Sehingga lamprey dapat dikategorikan sebagai parasit. Sama seperti coelacanth, lamprey merupakan makhluk hidup prasejarah dan sudah ada sejak 360 juta tahun yang lalu.

3. Hiu Greenland


Di daftar ketiga ada hiu greenland yang juga sering disebut hiu abu-abu. Hiu jenis ini memiliki habitat utama di Greenland dan perairan dingin di Teluk Arktik, Scott Inlet, dan Jones Sound dengan suhu terendah mencapai 2 derajat celcius. Dia juga kerap berada pada kedalaman 1.500 – 2.200 meter di bawah permukaan laut.

Hiu greenland biasanya memangsa makhluk air lainnya seperti cumi-cumi, anjing laut, dan singa laut. Para penduduk di Greenland sering memanfaatkan lemak dari hiu greenland sebagai bahan bakar untuk lampu minyak, kebiasaan yang telah ada sejak abad ke-18 Masehi. Hiu greenland diperkirakan telah hidup sejak 450 juta tahun yang lalu. [referensi]

Rabu, 06 Desember 2023

Mengapa Ada Air Asin dan Air Tawar di Bumi? : Bagaimana Proses Terjadinya?



Air tawar dan air asin adalah dua jenis air yang penting bagi kehidupan di Bumi. Keduanya berbeda dalam komposisi kimia, sifat fisik, dan jenis organisme yang dapat bertahan hidup di dalamnya.

Air tawar didefinisikan sebagai air yang memiliki konsentrasi garam terlarut yang rendah, sedangkan air asin mengandung garam terlarut dengan konsentrasi tinggi, terutama natrium klorida.

Meskipun air tawar dan air asin tampak seperti dua dunia yang sangat berbeda, keduanya sebenarnya saling berhubungan, dengan sumber air tawar sering kali mengalir ke perairan asin atau sebaliknya.

Bagaimana proses terjadinya air asin dan air tawar di bumi?

Air asin dan air tawar terbentuk melalui proses siklus air. Air tawar terbentuk melalui proses presipitasi, yaitu ketika uap air dari permukaan bumi naik ke atmosfer dan kemudian turun kembali ke permukaan bumi dalam bentuk hujan, salju, atau es. Air asin terbentuk melalui proses evaporasi, yaitu ketika air dari permukaan bumi menguap ke atmosfer dan kemudian turun kembali ke permukaan bumi dalam bentuk hujan, salju, atau es. Karena air laut mengandung garam dan mineral lainnya, maka air laut yang menguap akan meninggalkan garam dan mineral tersebut di laut, sehingga air yang kembali ke permukaan bumi menjadi asin.

Siklus air terjadi secara terus-menerus dan melibatkan banyak proses, seperti evaporasi, transpirasi, kondensasi, dan presipitasi. Proses-proses ini memungkinkan air untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di bumi, membentuk air tawar dan air asin yang kita kenal sekarang.

Mengapa ada air asin dan air tawar di Bumi?

Hujan dan bentuk curah hujan lainnya turun di Bumi sebagai air tawar yang sedikit asam. Saat sebagian dari air ini menyapu permukaan, secara fisik ia mengikis batuan dan secara kimiawi memecahnya.

Air tersebut kemudian membawa garam dari bebatuan ke sungai dan aliran lainnya, dan kemudian menyimpan garam di laut.

Sebagian besar perairan di daratan tetap segar karena terus-menerus diisi ulang oleh curah hujan dan memiliki setidaknya satu saluran keluar untuk menjaga pergerakan melaluinya, sehingga mineral di dalamnya tidak mencapai konsentrasi tinggi.
Namun, laut mengumpulkan semua garam dari semua aliran yang mengalir ke dalamnya, dan ketika air menguap dari laut sebagai bagian dari siklus air, bahan kimia asin tersebut akan tertinggal.

Siklus pengendapan dan akumulasi mineral ini, yang telah terjadi selama ribuan tahun, telah mengonsentrasikan garam-garam di lautan sedemikian rupa sehingga tidak lagi segar melainkan asin.
Ventilasi hidrotermal di dasar laut dan aktivitas vulkanik bawah laut juga menyumbang garam pada air laut. [Source : satu | dua | tiga | empat | lima ]




Postingan Populer

Komentar Yang Masuk :

Para Pendatang Dari :

Flag Counter